Kisah Nabi Daud dan Seekor Ulat
Cerita ini diambil dari
kitab Imam Al-Ghazali. Mau tau cerita lengkapnya? Silahkan di simak Dunia Dongeng
Anak Indonesia berikut ini:
Kisah
Nabi Daud dan Seekor Ulat
Nabi
Daud A.S merupakan nabi yang sangat taat kepada Allah. Sehingga Allah
memberikan keistimewaan pada beliau berupa kepercayaan untuk menyebarkan kitab
Zabur.
Beliau merupakan seorang pemikir dan pembelajar yang baik. Suatu ketika, beliau sedang membaca kitab Zabur sembari duduk tenang dalam suraunya. Tak disangka, ada seekor ulat merah berada di dekatnya.
Beliau merupakan seorang pemikir dan pembelajar yang baik. Suatu ketika, beliau sedang membaca kitab Zabur sembari duduk tenang dalam suraunya. Tak disangka, ada seekor ulat merah berada di dekatnya.
Alhasil,
nabi Daud mengawasi ulat tersebut sambil berpikir dalam hati, "Apa ya,
yang Allah harapkan dari ulat kecil ini?"
Sesaat
setelah nabi Daud berpikir demikian, seketika Allah memberikan izin bagi ulat
tersebut untuk sanggup berkata-kata seperti manusia.
Ulat merah itu pun kemudian berkata kepada nabi Daud AS:
"Wahai nabi Allah! Allah SWT telah mengilhamkan kepadaku untuk selalu
membaca tasbih, Subhanallahu walhamdulillah wala ilaha illallahu wallahu
akbar setiap hari sebanyak 1000 kali pada siang hari. Pada malam harinya,
Allah SWT mengilhamkanku untuk membaca Allahumma solli ada Muhammadin
annabiyyil ummiyyi wa ala alihi wa sohbihi wa sallim, sebanyak 1000 kali
juga."
Kemudian ulat tersebut berkata kepada nabi Daud AS:
"Lalu apa yang dapat kau dapat katakan kepadaku agar aku mendapat faedah darimu ya nabi Allah?"
Mendengar perkataan ulat tersebut, nabi Daud menjadi sadar. Beliau sadar bahwa dirinya khilaf. Dia telah memandang remeh makhluk Allah yang terlihat kecil dan tak bisa apa-apa. Padahal mereka bahkan bisa lebih dahsyat ibadahnya terhadap Allah dengan cara mereka.
Alhasil, nabi Daud pun memohon ampun dan berserah diri pada Allah. Begitulah sifat nabi Daud sebagai pemikir yang bijak. Sejak saat itu dia tidak akan menganggap rendah lagi segala makhluk ciptaan Allah. :)
Nah, maka dari itulah, kita sebagai umat muslim jangan sampai memandang rendah dan mengecilkan orang lain. Siapa tau dia justru lebih baik dari kita? Siapa tau dia seperti ulat dalam cerita ini, terlihat kecil, diam dan tak bisa apa-apa, padahal dalam diamnya dia selalu mengingat Allah. :)
Ulat merah itu pun kemudian berkata kepada nabi Daud AS:
Kemudian ulat tersebut berkata kepada nabi Daud AS:
"Lalu apa yang dapat kau dapat katakan kepadaku agar aku mendapat faedah darimu ya nabi Allah?"
Mendengar perkataan ulat tersebut, nabi Daud menjadi sadar. Beliau sadar bahwa dirinya khilaf. Dia telah memandang remeh makhluk Allah yang terlihat kecil dan tak bisa apa-apa. Padahal mereka bahkan bisa lebih dahsyat ibadahnya terhadap Allah dengan cara mereka.
Alhasil, nabi Daud pun memohon ampun dan berserah diri pada Allah. Begitulah sifat nabi Daud sebagai pemikir yang bijak. Sejak saat itu dia tidak akan menganggap rendah lagi segala makhluk ciptaan Allah. :)
Nah, maka dari itulah, kita sebagai umat muslim jangan sampai memandang rendah dan mengecilkan orang lain. Siapa tau dia justru lebih baik dari kita? Siapa tau dia seperti ulat dalam cerita ini, terlihat kecil, diam dan tak bisa apa-apa, padahal dalam diamnya dia selalu mengingat Allah. :)
0 Response to "Kisah Nabi Daud dan Seekor Ulat"
Posting Komentar