Kisah Tentang Babi Hutan Yang Jahat
Seorang
nenek yang miskin yang hanya hidup berdua dengan cucunya sedang
mencari kayu bakar di hutan. Dia menemukan sebatang tebu yang hijau, lalu
mengambilnya dan menaruhnya di antara kayu bakar yang telah dikumpulkannya.
Tiba-tiba muncul seekor babi hutan yang merupakan jelmaan dari peri jahat. Babi
hutan itu lalu meminta batang tebu yang ditemukan si nenek tadi. Tapi si nenek
menolaknya, karena tebu itu akan diberikan ke cucu tersayangnya. Babi hutan itu
lalu marah, dan berkata bahwa nanti malam cucunya lah yang akan dimakannya.
Si
nenek pulang ke rumah, lalu duduk di dekat pintu dan mulai menangis
tersedu-sedu. Dia tahu bahwa dia tidak akan bisa melawan seekor babi hutan yang
merupakan jelmaan peri jahat itu. Ketika si nenek sedang menangis, seorang
penjual jarum lewat di depan rumahnya. Penjual jarum itu merasa kasihan kepada
si nenek. Dia lalu memberi si nenek satu kotak jarum. Si nenek lalu menancapkan
jarum-jarum itu di bagian luar pintu rumahnya. Setelah itu, dia kembali duduk
dan menangis. Tidak lama kemudian ada seorang nelayan yang lewat sambil membawa
satu keranjang kepiting. Dia melihat si nenek menangis,
mendengarkan ceritanya, lalu memberikan separuh dari hasil tangkapannya hari
itu karena merasa kasihan. Si nenek lalu menaruh semua kepiting itu di dalam
sebuah toples kaca, dan menaruhnya di belakang pintu, lalu kembali duduk
menangis.
Seorang
petani lewat di depan rumahnya. Seperti orang-orang yang sebelumnya, dia juga
merasa kasihan kepada si nenek, tapi dia tidak punya apa-apa untuk diberikan
kepadanya. Tapi, dia bersedia meminjamkan sapi jantannya kepada si nenek. Entah
apa gunanya, tapi setidaknya sapi jantan itu bisa menemani si nenek di rumah.
Si nenek lalu membawa sapi jantan itu masuk ke rumahnya, mengikatnya di tempat
tidurnya, lalu kembali menangis.
0 Response to "Kisah Tentang Babi Hutan Yang Jahat "
Posting Komentar