KISAH ULAMA YANG PURA-PURA TULI

Kisah Ulama Yang Pura-Pura Tuli

Di Khurasan ada seorang Ulama besar bernama Khatim bin Alwan. Muridnya banyak  dan berpengaruh serta memiliki ilmu agama yang sangat tinggi. Tetapi ditengah masyarakat ia memperoleh julukan Al-Asham atau si Tuli. Aneh nya, julukan yang biasanya untuk merendahkan itu buat Imam Khatim bin Alwan justru merupakan gelar kehormatan yang mengabdikan akhlak terpujinya sehingga ia di hargai oleh umat masnusia sepanjang masa.
Gelar buruk namun terhormat itu didapatkan oleh Imam Khatim ketika pada suatu saat seorang gadis cantik keturunan bangsawan datang ketempat dimana ia biasa memberikan pelajaran yang juga merupakan tempat penyimpanan kitab-kitabnya. Gadis itu bermaksud menanyakan sesuatu masalah yang  dibutuhkan jawaban dengan segera.
Ketika sudah dipersilahakan masuk, tiba-tiba gadis itu terlepas kentutnya, walaupun pelan tetapi bunyinya terdengar nyaring. Imam Khatim terkejut, baru kali ini ia mendengar orang kentut di depan nya, apalagi ini seorang gadis. Si gadis begitu mendengar kentutnya sendiri, betapa pun pelan suaranya, mendadak merah padam wajahnya lantaran malu sekali. Apalagi di hadapan dia adalah seorang Ulama besar yang dihormati oleh segenap lapisan masyarakat, termasuk Raja dan pembesar-pembesar kerajaan.
Namun, alangkah leganya si gadis tersebut, tatkala Imam Khatim bertanya dengan suara keras'" Coba ulangi, apa keperluanmu", ujar si Imam. Dengan lantang gadis itu menanyakan sesuatu masalah yang sedang di alaminya. Imam Khatim bukan tidak mendengar, sebenarnya ia masih dapat menangkap suara meskipun pelan, tetapi Imam Khatim maish juga berteriak nyaring, " lebih keras lagi suaramu, aku tidak mendengar, apa kamu tidak tahu aku ini sudah seminggu yang lalu menjadi budek, pekak, akibat demam panas" , ujar Imam Khatim kepada gadis itu.
Mendengar pengakuan si Imam, gadis itu makin bersinar wajahnya. Sebab ia berfikir kalau suaranya yang sudah keras juga Imam Khatim tidak bisa mendengarnya apalagi bunyi kentutnya yang halus sekali yang nyaris tidak bersuara.
Maka semenjak itu, Imam Khatim terpaksa berpura-pura menjadi tuli selama si gadis itu masih hidup dan tinggal di kota yang sama.
Itulah sebab musababnya ia tersohor dengan gelar kebesaran Al-Asham atau si Tuli.

0 Response to "KISAH ULAMA YANG PURA-PURA TULI"

Posting Komentar